Baguskah terlalu sering pindah kerja?
Kali ini gue kembali pengen bahas hal-hal yang nyerempet soal dunia kerja, gue teringat ada beberapa temen gue zaman SMA yang nanya soal kerjaan beberapa waktu lalu.
Pada dasarnya ini bukan soal "pengalaman" karena banyak pengalaman sudah pasti bagus, tapi maksudnya adalah soal "terlalu sering berpindah perusahaan" karena di masa kerja yang logisnya harusnya baru 5 tahun tapi sudah berpindah sebanyak 7 kali misal, jadinya nilai loyalitasnya agak dipertanyakan.
Sebenarnya ini cuma pendapat gue aja karena bisa jadi itu juga bagus buat beberapa bidang pekerjaan. Tapi kalau soal loyalitas menurut gue terlalu banyak riwayat tentang perpindahan kita di banyak perusahaan ternyata bisa jadi malah kurang menguntungkan buat kita.
Gue sempat menemukan topik ini dalam sebuah diskusi di sebuah forum dimana generasi saat ini (Gen Z dan Milenial) cenderung suka berpindah pindah tempat kerja atau populer dibilang kutu loncat. Katanya baru dimarahi dikit langsung minggat. Kadang memang itu ada benarnya juga, ini balik lagi soal mental yang sering banyak kita dengar kalau anak zaman sekarang bermental tempe. Begitu yang sering gue dengar. Dan gue pengen menjelaskan dari posisi "anak bermental tempe" itu.
Bagaimanapun seseorang pasti mengalami berpindah tempat bekerja meskipun ada juga yang menetap di suatu perusahan yang dalam istilah dunia bola biasa disebut One Man Team. Dua hal tersebut seharusnya menjadi biasa saja di dunia professional. Karena baik yang memilih berpindah pindah atau memilih untuk tinggal lama di perusahaan itu semua adalah pilihan dan pertimbangannya sendiri sehingga ga perlu diperdebatkan. tapi untuk generasi muda sekarang menurut gue one man team udah jarang ditemui dimana sekarang baru lima tahun di suatu kerjaan aja sudah dianggap lama (dibandingkan generasi sebelumnya yang bahkan ada yang sampai 25 tahun masa bakti).
Kenapa dulu banyak terjadi one man team?. Bisa jadi karena kebutuhan kualifikasi pendidikan dulu tidak setinggi sekarang sehingga dulu terhitung lebih mudah masuk ke sebuah perusahaan tanpa perlu memikirkan apakah pendidikan kita cukup atau engga, karena dulu lulusan SMA saja dianggap cukup. Tapi lama kelamaan kebutuhan pendidikan makin tinggi dan kesempatan pekerja dengan tingkat pendidikan tertentu makin terbatas. Tahun ini aja rata rata minimal kualifikasi adalah S1. Padahal beberapa tahun lalu D3 masih sangat cukup untuk mencapai level tertentu, atau untuk melamar pekerjaan di posisi tertentu. selain itu seperti yang gue sebut sebelumnya soal mental, generasi sebelumnya cenderung mencari kenyamanan dan tahan mental, pikirnya segini aja udah syukur karena dulu sepertinya memang ga terlalu banyak orang yang bekerja di perusahaan besar, seinget gue kalau ga jadi PNS ya dagang.
Apalagi dulu banyak yang bergabung di perusahaan yang masih merintis jalan di saat itu dimana seiring berjalan waktu saat ini sudah menjadi perusahaan besar. Sehingga mereka akan berpikir ulang untuk berpindah perusahaan saat ini karena terbentur umur juga.
Beda dengan generasi sekarang yang selalu ingin mencoba dan itupun ditunjang makin banyaknya perusahaan yang ada. Orientasi saat ini biasanya "kalau ada yang lebih baik kenapa engga?".
Nah tapi balik lagi ke fokus bahasan kita soal apakah terlalu banyak pengalaman perpindahan kerja sebenarnya baik atau malah sebaliknya?.
Salah satu yang paling penting diperhatikan adalah keterkaitan pekerjaan kita dengan background pendidikan. Kenapa itu penting?. Karena itu menunjukan bahwa kita kompeten dan memiliki spesialisasi bidang pekerjaan setidaknya jika dilihat dari jurusan apa kita berasal.
Bukan berarti selalu negatif juga karena bisa jadi banyak yang kompeten meskipun beda dengan jurusan asal kuliah. Tapi bagi kita yang baru lulus lalu beda bidang pekerjaan dengan background pendidikan memangnya akan sekompeten apa kita di bidang yang bukan milik kita?. Kita saja yang bekerja sejalur dengan pendidikan bisa jadi tidak se-ahli itu paling tidak butuh pengalaman bertahun-tahun agar seseorang bisa menjadi ahli dan kalian yang masih Gen Z paling masa kerjanya belum sampe 5 tahun.
Bagi gue sendiri jika gue ditanya sekilas untuk diminta memilih maka gue akan memilih kandidat yang memiliki keterkaitan dengan background pendidikannya setidaknya menurut perkiraan gue meskipun dia orang baru tapi dia punya dasar keilmuannya dibanding harus memulai benar benar dari nol sehingga gue ga harus ngajarin orang kayak ngajarin kucing berenang misalnya.
Dan salah-satu yang paling penting gue tekankan bahwa bagi kalian yang berniat mencari pekerjaan baru coba dipikirkan lagi. Belum tentu pekerjaan di tempat baru akan seindah yang kita bayangkan. Selain itu jangan asal ambil pekerjaan yang lintas jurusan. Kalau bisa bekerja lah sejalur dengan pekerjaan pertama yang kita mulai karena dengan terspesialisasi maka lama kelamaan kita akan menjadi ahli. Perlu diingat juga bahwa dunia kerja itu sempit. Saat kita keluar dari suatu perusahaan bisa jadi nanti ketemunya sama dia lagi dia lagi, karena relasi perusahaan juga luas tidak mustahil rekam jejak pekerjaan kita akan mudah diketahui oleh HRD ataupun calon atasan kita ditempat baru.
Mari bijak dan bertanggungjawab atas tugas kita.
Komentar
Posting Komentar
Semua berawal dari hal kecil, kita sama-sama belajar, Berkomentarlah yang baik dan Sopan. Kritik anda akan membangun Situs ini. dan Ingat No SARA