Mengapa gue tidak ingin kerja di bank.

Berawal dari lulus kuliah akhirnya gue memutuskan untuk segera mencari pekerjaan, gue berfikir bahwa sudah terlalu lama gue menyusahkan orangtua dengan terus membiayai gue, gue putuskan sampai detik ini sudah cukup, tanpa berfikir terlalu lama, dua hari setelah SKL gue diterima, gue segera tancap gas untuk mencari pekerjaan. bermodal ijazah sebagai seorang lulusan akuntansi dengan area domisili disekitaran jabodetabek tidak terlalu sulit bagi gue untuk menemukan pekerjaan di bidang ini, hanya saja ga semua bidang pekerjaan yang terkait keuangan ini gue minati, makannya itu gue tulis ini sesuai apa yang ada di judul dengan mengkhususkan kenapa gue ga ingin kerja di bank.

Jadi jika ditanya tentang beberapa pekerjaan yang diminta gue sebutin untuk ga gue pilih, maka salah satu yang paling gue sebut pertama adalah kerja di bank, baik itu bank swasta, maupun bank BUMN atau BUMD di bagian apapun mau front office atau back office.

Tapi gue mau cerita sedikit bahwa sebenernya gue pernah ikut tahap seleksi di sebuah bank, begini ceritanya.

Hari itu adalah tahap kesekian gue mengikuti salah satu rangkaian kegiatan seleksi di sebuah bank swasta, bisa dibilang bahwa itu merupakan tahapan akhir sebelum MCU yang biasanya kalau sudah lolos sampai ke medical check up kemungkinan besar akan lolos jadi pegawai karena gue ga punya riwayat penyakit yang bisa menggagalkan gue di tahap pemerikasaan medis tersebut. Gue saat itu sudah sampai bertemu dengan user yang nantinya akan jadi atasan langsung. Nah gue sudah dijelaskan akan mendapat fasilitas apa saja jika gue bekerja disana, gue seneng. Gue disuruh pulang dan diminta menunggu pengumuman selanjutnya, hari berganti minggu dan akhirnya gue putuskan untuk tidak menunggu lagi, gue banyak mencari pekerjaan lain setelah itu dan akhirnya gue mendapat pekerjaan di bidang yang gue inginkan yaitu posisi Financial akunting di perusahaan Agribisnis dan gue tidak pernah mencari tahu lagi soal kelanjutan tahapan di bank tersebut.

Balik lagi ke alasan kenapa gue ga mau jadi seorang bankir, mungkin kalian dari sejak awal bakal langsung menebak bahwa alasan gue ga mau jadi bankir adalah persoalan kepercayaan, memang benar salah satu alasan terbesarnya adalah soal kepercayaan. Toh tidak salah kan kalau gue meyakini itu dan itu juga hak gue, gue memang sangat takut mengenai permasalahan ini, mungkin kita bakal agak susah buat keluar sepenuhnya dari lingkungan yang terlibat dengan bank karena banyak hal yang terkait, kredit kendaraan, kpr dan semacamnya, tapi setidaknya gue ga mau jadi orang yang menjalankan sistem tersebut.

Tolong dipahami ya gue ga pernah menjudge siapapun yang memilih untuk mau ataupun sudah berada dalam sistem tersebut, itu semua pilihan masing masing, jadi bukan berarti haram bagi gue maka langsung gue menjudge orang buruk jika tidak sesuai keyakinan gue. Tapi saat gue punya keyakinan tak salah juga kan?.

Bagaimanapun segi kehidupan kita memang tidak bisa keluar dari lingkaran bank ini, bahkan saat sekarang pun gue sudah ada di perusahaan yang bukan lembaga keuangan bank pun masih tetap membutuhkan bank, setiap kegiatan jual beli, kegiatan permodalan, pembiayaan, investasi, pasar saham bahkan pindah dana pun semua terkait dengan bank. Coba lihat, dimanapun anda bekerja pasti gaji anda ditransfer lewat bank, sangat jarang sekali saat ini kita mendapat gaji secara cash.

Hal kedua yang harus segera gue pertimbangkan sebagai lulusan akuntansi buat bekerja di bank adalah bahwa bank menerima lulusan dari jurusan apapun dan tidak ada ketentuan yang mengharuskan seorang pegawai bank memiliki background pendidikan keuangan. Nah ini menurut gue ga bagus bagi seorang akuntan, pasalnya anda yang bukan background keuangan saja bisa masuk menjadi karyawan bank, lalu apa istimewanya buat kami yang lulusan akuntansi?. 
Tidak, gue bukan ingin sombong, tapi sebagai orang akunting gue dari awal tidak berfikir bahwa orang akunting yang harus menjalankan dunia perbankan. masih ada banyak hal selain perbankan yang bisa gue pilih, dunia akunting itu luas, ada akuntansi keuangan, pemerintahan, nirlaba, auditor, pajak, pasar modal, dan kenapa gue harus memilih bank disaaat banyak bidang lain yang bisa gue pilih selain itu, kenapa gue harus pilih bidang yang bahkan orang dengan background lain pun bisa masuk ke sana?. Jelas ini bukan soal jumlah pesaing di dunia kerja karena jujur dunia kerja akunting itu sangat luas, mungkin posisi akunting adalah salahsatu posisi yang paling banyak di tawarkan di dunia kerja saat ini. Gue pikir ini cuma masalah idealisme saja.
Gue yakin setiap bidang pendidikan pasti punya tujuan favorit soal pekerjaan, seperti orang akunting yang rata rata ingin jadi Auditor di firma keuangan karena dirasa punya gengsi dan membuka peluang karir yang lebih luaas, orang komunikasi ingin bekerja di perusahaan tertentu seperti di NetTV, lulusan pertambangan yang ingin kerja di Pertamina, orang informatika yang ingin bekerja di startup teknologi dan sebagainya, kita tidak bisa menyalahkan mereka jika mereka menganggap suatu pekerjaan itu lebih bergengsi atau tidak, setiap orang punya alasan dan alasan itu yang biasanya jadi pemacu dirinya untuk terus berkembang.

Jadi apa salahnya kalau kita punya keinginan?, malah kalau kata gue bakal lebih bagus kalau setiap bidang pekerjaan itu dijalankan sesuai background pendidikannya, karena gue yakin bahwa hal yang ditempatkan sesuai posisi dan porsinya bakal berjalan dengan lebih baik, tapi memang tidak menutup kemungkinan banyak talent dan bakat yang harus ditemukan dengan cara cara menyeberang tersebut, kalau memang suka dan sanggup apa salahnya?. Asal kita serius dan tekun menjalaninya, karena dimanapun kita bekerja, di bidang apapun kita berada tetap satu yang harus kita ingat yaitu tanggung jawab.
Terakhir buat yang memang bekerja di bank, gue tetap mendukung kalian untuk tetap berkontribusi dan berdedikasi di pekerjaan kalian sekarang terlepas dimanapun kalian bekerja, tapi balik lagi jika ditanya apakah gue bersedia bekerja di bank?, sampai saat ini jawaban gue belum berubah, gue tetep tidak akan memilih bank sebagai opsi pekerjaan selanjutnya.
 
Founded on integrity, Building on Excellence.

Komentar

Postingan Populer