Momen lebaran untuk memantaskan diri


Kemarin kita baru melewati hari-raya idul  fitri dan sebelumnya kita juga harus berlapar-lapar berpuasa, meskipun sebenarnya puasa bukan soal lapar dan haus saja, lebih dari itu mungkin kalian juga tahu apa makna puasa.
lalu setelah itu kita akan bertemu dengan hari raya idul fitri yang merupakan hari kemenangan, bukan "kemenangan" dari lapar dan haus, tapi katanya idul fitri adalah hari dimana kita akan suci kembali, terhapusnya dosa-dosa lalu sehingga kita akan kembali lagi ke fitrah awal sebagai manusia yang bersih, tergantung bagaimana setelah itu kita menjalaninya.
idul fitri atau sering kita sebut lebaran memang selalu berhubungan dengang ketupat, opor, rendang, dan segala macam masakan yang ternyata sebagian besar mungkin hanya akan kita temukan di hari itu saja. alangkah menyenangkannya memang.
terlepas dari itu tiap hari lebaran pasti kita akan berkunjung ke sanak saudara dan kerabat, untuk saling bermaaf maafan, berziarah mendoakan orang orang tercinta yang sudah lebih dahulu pergi meninggalkan kita, begitu indahnya bukan esensi dari lebaran itu sendiri, banyak hal yang kita pelajarai yang hanya terjadi di hari itu.
bagi gue sendiri, gue selalu menunggu hadirnya bulan puasa dan terutama lebaran itu, karena bagaimanapun pulang kampung di saat moment lebaran itu benar benar yang paling terasa pulang kampung. dari situ gue bisa lebih mengenal lagi saudara-saudara jauh yang sedianya jarang bertemu, karena mungkin dari kita memang menyadari bahwa moment lebaran adalah hal yang penting, maka siapapun pasti menyempatkan pulang untuk sekedar bersilaturahmi ke tanah kelahirannya.
begitupun dengan gue, gue pasti selalu menyempatkan diri untuk pulang kampung saat lebaran itu.
saat gue pulang kampung itu gue bakal kembali bertemu kerabat yang tinggal di berbagai daerah, yang tinggal di bandung, di bogor, di jawa timur, di kalimantan, dan banyak lagi. kita akan saling bertemu dalam suatu keadaan untuk saling "memantaskan" diri kembali bagaimana cara kita bergaul dengan keluarga yang sudah lama tidak saling bertemu.
memang soal memantaskan diri ini gue alami sendiri ya, misalnya soal bahasa dan gaya bicara, kami memiliki beberapa tingkatan bahasa, bahasa kasar, bahasa biasa, dan bahasa halus, bahasa halus ini ditujukan untuk orang yang lebih tua, bahasa biasa digunakan saat pergaulan dengan teman sebaya, gue yakin tiap bahasa juga memiliki tingkatan ini.
gue sempat diketawain pas kita kumpul-kumpul bareng sehabis lebaran.
jadi kita lagi ngobrol waktu itu entah tentang apa lalu gue tanggepin dengan bahasa yang mungkin bisa dibilang terlalu halus dari segi undak usuk basa buat digunakan sama teman sebaya.
"kok bahasa kamu jadi halus banget gini sih", begitu kira-kira tanggapan dari temen gue kalau gue translate ke bahasa indonesia.
sebenarnya bahasa halus ini bagus juga diterapkan meskin cuma temen sebaya, tapi itu malah bikin jadi terkesan canggung.
berangkat dari itu gue berfikir, oh inilah salah-satu esensi dari lebaran itu sendiri, saat kita pulang setelah sekian lama  tidak bertemu dengan teman lama maka kita akan berusaha memantaskan diri baik dari segi cara berbicara maupun sikap, semacam adaptasi lagi, jadi kita bakal mencoba untuk memahamai bagaimana kebiasaan lawan bicara kita sehingga kita juga bisa menyamakan diri agar pembicaraan jadi lebih enak dan akrab, kita juga bisa mengukur seberapa jauh kita berubah di lingkungan kita yang baru, dan seberapa banyak temen kita berubah di lingkungan baru mereka. karena bagaimanapun perubahan sikap kita juga sedikit banyak bakal dipengaruhi oleh kondisi dimana kita terbiasa tinggal dan menetap.
jadi saat suatu saat berkumpul lagi dalam momen yang sama, hal itu akan terulang lagi sehingga masing masing dari kita lama-kelamaan akan makin terbiasa dengan perbedaan masing-masing.
dan sekaligus karena momen dan bahasannya tepat, gue juga ingin mengucapkan Minal Aidzin walfaidzin, mungkin gue pernah ada kesalahan maka dari itu tolong dimaafkan. dan percayalah, bagi kalian yang pernah punya salah sama gue kalian udah gue maafkan.
terimakasih
1437 H/2016 M

Komentar

Postingan Populer