Kehidupan kampus, Seperti ini rupanya?.
Sebenarnya malam ini sedang mood nulis karena tiba-tiba muncul ingatan dua tahun lalu. aku kembali teringat usaha untuk mencapai kebanggaanku. begitu perumpamaanya. memang benar, aku merasakan hal itu. disini aku harus memutuskan untuk memilih IPB sebagai kebanggaanku seperti aku sebut tadi kenapa IPB aku perumpamakan sebagai kebanggaan karena dari dulu aku memang sangat ingin kuliah di IPB. mungkin kuliah di IPB adalah salah satu keinginan terbesarku setelah lulus SMA. dan akhirnya dengan perjuangan dan keyakinan, aku berhasil masuk, walaupun pada awalnya aku tidak diterima, tapi toh akhirnya aku bisa lolos dalam ujian tulis. ya, aku bangga bisa masuk IPB melalui ujian tulis itu, aku telah berhasil mengalahkan puluhan orang sainganku secara nyata demi memperebutkan satu saja kursi di IPB. sekian lama aku telah kuliah di IPB, tahu bagaimana nikmatnya kuliah disana, bagaimana aku telah jatuh cinta terhadap kota Bogor, dan bangga bagaimana orang-orang memandang kami sebagai mahasiswa IPB. dan mungkin memang sudah takdirku. untuk berjuang disini, menggapai apa yang dulu kuinginkan, nadzarku dan hutangku saat aku lulus SMA dulu.
Baiklah sebenarnya itu hanya intermezzo, seperti yang sudah aku sebutkan tadi, aku mungkin sudah mulai sangat terbiasa dengan apa yang ada disini. entah dengan kampus lain, tapi aku merasakan disini atmosfir persaingannya sangat berbeda, kita dituntut untuk menjadi orang yang professional, terschedul, dan memiliki mutu tinggi, kenapa aku bisa berkata seperti itu?, terutama karena dari aturan yang memang diterapkan oleh IPB sendiri, disini tidak ada toleransi keterlambatan sama sekali, mungkin dalam beberapa kasus ada dosen yang baik hati yang masih mengijinkan mahasiswa yang terlambat saru atau dua menit untuk mengikuti perkuliahan. tapi itu sangat jarang sekali, jika memang ada yang mengizinkan masuk setelah terlambat lebih dari 5 menit, bisa dibilang dia dosen yang teramat sangat baik. pokoknya jarang sekali, sampai sampai jika ada seorang temen yang cerita sama temennya kalau bisa masuk kelas secara legal setelah terlambat lebih dari lima menit, mereka pasti terheran-heran. soalnya memang jarang sekali. meskipun itu mungkin agak berlebihan, tapi percaya tidak percaya itu memang benar. apalgi saat ujian baik UTS maupun UAS, barang siapa terlambat beberapa detikpun setelah masuk kelas, atau barangsiapa tidak membawa KTM, maka siap-siaplah untuk tidak bisa ikut ujian dan kemungkinan dapat nilai D. makannya disini ada sebuah anekdot, lebih baik tidak belajar daripada tidak bawa KTM.
Peraturan lain yang kurasa sangat ketat juga adalah mengenai penampilan. kami tidak diizinkan untuk memakai celana jeans, kecuali untuk hari jumat dan sabtu bahkan disaat hari kami boleh pakai jeans sekalipun tetap ada aturan ketat. jeans harus longgar, coba bayangkan bagaimana jenis jeans yang longgar itu?, sejenis jeans yang dipakai rapper kah?. setidaknya jarak celana dan kulit jika ditarik sekitar tiga jari tangan, anda pasti paham maksud saya, makannya, meskipun dibolehkan, untuk menjaga kelangsungan hidup kami di kampus dan demi menghindari komdis, maka cari aman saja kami tetap jarang pakai jeans juga, peraturan yang membuat kami dilema memang. selain itu tidak ada pengecualian. lalu buanglah jauh jauh pikiran kalian tentang kebebasan rambut gondrong. rambut kami pun harus rapi dan memakai kemeja dengan aturan aturan yang malas kusebutkan disini. intinya kami harus terlihat rapi mirip pekerja kantoran. titik. dan jika tidak maka siap-siaplah kami untuk berhadapan dengan KOMDIS.
biar kuceritakan sedikit tentang KOMDIS ini, di kampus, KOMDIS merupakan posisi yang paling tinggi dalam hierarkis kedisiplinan dan hukum-perhukuman kampus, maka barangsiapa berurusan dengannya maka terancamlah kehidupan dia di kampus, atau setidaknya hidup dia di kampus tidak akan tenang. karena selain itu, salah-satu alasan aku tidak ingin berurusan sama sekali dengan mereka karena siapa yg sudah pernah tercatat namanya di buku hitam KOMDIS, maka selama-lama-lama-lamanya tidak akan pernah bisa lolos saringan beasiswa di kampus dan tidak ada jalan untuk menghapus catatan itu, mustahil.
Cukup soal komdisnya. kembali soal kerapihan berpakaian di kampus. bagaimanapun untuk jurusan atau program keahlianku, aturan itu sedikit banyak memang sangat masuk akal, malah aku juga bersyukur ada aturan itu, terutama karena kami adalah mahasiswa Akuntansi dan memang disiapkan untuk lingkungan dan kedisiplinan yang sama seperti diajarkan disini. ini sangat berguna sebagai pembiasaan agar saat suatu saat kami masuk dunia kerja dengan tuntutan yang seperti ini, maka kami telah terbiasa karena sudah menjadi kultur kami di kampus.
Menyoal keadaan perkuliahan dijurusanku. pertama saat test masuk, kami dihadapkan dengan persaingan untuk memperebutkan satu kursi dari 200 an jumlah total kursi di akuntansi, ini artinya kami harus mengalahkan entah lima, sepuluh, atau mungkin dua puluh orang saingan kami untuk memperebutkan satu kursi saja di akuntansi ini, tahap selanjutnya masa orientasi kampus yang dinamakan MPKMB, sampai tulisan ini dibuat IPB telah menerima angkatan 52, sedangkan aku sendiri adalah mahasiswa angkatan 51 dengan nama angkatan kreator peradaban. MPKMB ini dilaksanakan pada bulan september minggu terakhir, dimana antara MPKMB mahasiswa S1 terpisah dengan MPKMB diploma, kampus diploma memiliki hak untuk menyelenggarakan MPKMB sendiri sesuai dengan jadwal yang berlaku, dan biasanya MPKMB diploma diadakan terakhir bertepatan dengan Dies natalis IPB.
Perkuliahan hari pertama ditandai dengan Dies natalis dan ini menandakan kami mendapat jadwal kuliah pengganti,atau bahasa sederhannanya kuliah yang diadakan saat kosong mata kuliah lain untuk menggantikan kuliah yang terganggu akibat (dies natalis).
oh iya disini perlu aku beritahukan bahwa di kampus kami memiliki dua sistem kelas, pertama adalah kelas kuliah dan kedua kelas praktikum. Mmungkin ini sudah umum ya, tapi begini penjelasannya, untuk jurusan akuntansi sendiri memiliki empat kelas besar, penamaan kelasnya yaitu AKN-A sampai D, dan dari tiap kelas besar itu akan dibagi lagi, AKN-A terdiri dari Praktikum 1 dan 2, nah artinya kelas besar itu adalah kelas kuliah (kelas yang disatukan untuk jadwal kuliah) dan kelas kecil (kelas praktikum) yang khusus untuk kuliah praktikum, bagi kami sendiri praktikum adalah yang paling penting karena sebagai program diploma maka kami memang diutamakan untuk langsung praktek, perbandingan waktunya sendiri adalah kelas praktikum 4 jam tiap mata kuliah dan kelas kuliah satu jam.
kami sendiri memang sudah terbiasa dengan sistem ini, tapi tetap saja, jadwal kuliah bisa membuat kami menggerutu sendiri. coba saja bayangkan jika harus praktikum empat jam, bagaimana rasanya?. masih mending kalau dalam hari itu cuma ada satu praktikum, kalau ada dua?, ditambah dua kuliah, maka dalam sehari kami bisa menghabiskan waktu sepuluh jam hanya untuk belajar dua mata kuliah saja, persisnya kami masuk jam 07.00 pagi dan selesai sampai jam 19.00 malam, dan dalam seminggu, kami masuk kuliah kurang lebih lima hari, libur di hari sabtu dan minggu atau hari lain sesuai jadwal kelasnya, dengan jumlah SKS 21-24. (bahkan dalam kasusku saat ini yang masuk semester 3 dengan 21 SKS, aku hanya mendapat jatah libur hari minggu, sisanya full masuk meskipun ini jadi melonggarkan jumlah jam tiap harinya). sudah cukup ada gambaran?, baiklah sepertinya sudah coba bandingkan dengan kehidupan dan keunikan keadaan kampus kalian.
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar
Semua berawal dari hal kecil, kita sama-sama belajar, Berkomentarlah yang baik dan Sopan. Kritik anda akan membangun Situs ini. dan Ingat No SARA